Kuala Lumpur, KompasOtomotif – Mazda CX-5 segera mendapat penyegaran. Tak lama lagi, karena di Malaysia tampang barunya sudah mulai diperlihatkan. Perkiraan rilis resmi di sana sekitar April-Mei tahun ini,...
Senin, 06 April 2015
Garansindo Mau Rakit "E-Bike" di Indonesia
"Selalu ada kemungkinan untuk perakitan di dalam negeri, tapi soal itu nanti dulu, yang penting orang bisa merasakan produk yang sensasional ini dulu," jelas Al yang juga akrab dipanggil Memet itu.
Garansindo mulai memasarkan E-Bike Italjet mulai Juni 2015. Tahap awal, empat produk sudah disiapkan, yakni Diablone, Ascot Sport, Ascot Classic, dan Angel. Selanjutnya akan disusul satu tambahan model baru, Mantra di akhir tahun.
"Untuk Mantra, sekarang bentuknya masih prototipe, tetapi Italjet sudah mau produksi sejak Juni juga, setelah itu baru kami masukan ke Indonesia,"beber Memet.
Sepeda elektrk ini menawarkan tenaga tambahan hingga 350 watt dari motor listrik untuk meringankan kayuh pedal. Produk untuk Indonesia dipastikan punya spesifikasi berbeda dengan yang dipasarkan untuk Eropa.
"Kalau di Eropa, ada regulasi maksimal motor listrik itu hanya 250 watt, nanti untuk Indonesia kemampuannya dimaksimalkan, hingga 350 watt, bisa diajak ngebut sampai 32 kpj, di luar kayuhan pedal," tukas Memet. Untuk harga, satu E-Bike ini akan dijual dengan kisaran harga, Rp 50 jutaan per unit.
Yamaha Indonesia Bidik MotoGP 2018
Bogor, KompasOtomotif – Pelan tapi pasti Yamaha Indonesia ingin mewujudkan janji, bahwa mereka akan membawa salah satu atau lebih pebalapnya ke arena MotoGP, paling tidak pada 2018. Hal itu...
Harga Chevrolet Spin Bekas “Nyungsep”
Jakarta, KompasOtomotif – Buntut keputusan GM Indonesia menutup fasilitas perakitan Chevrolet Spin pada tahun ini masih panjang. Setelah komunitas Chevy Spin Indonesia menuntut komitmen atas ketersediaan suku cadang, cerita...
Minggu, 05 April 2015
Ford Jadi Impian Generasi Muda
Detroit, KompasOtomotif - Generasi muda atau lazim disebut generasi Z, ternyata lebih mendambakan mobil dengan merek Ford. Fakta tersebut dirilis dari sebuah survei yang melibatkan 1.061 golongan dari generasi...
Minggu, 22 Februari 2015
Ini Strategi "Ngirit" ala Volvo agar Tetap Eksis
"Kami akan menawarkan seluruh model ke pasar secara digital. Dari hasil riset, semakin banyak konsumen siap melakukan pembelianonline. Alasan mereka mau melakukannya karena harga lebih murah dan enggan terlibat negosiasi yang sulit ketika transaksi," beber Alain Visser, Kepala Penjualan Volvo, dilansir Autonews Europe (15/12/2014).
Beberapa merek global sudah berusaha menjual mobilnya viaonline. Tesla misalnya, berhasil menjual mobil listriknya dari internet dan menghapus dealer tradisional. Mereka sanggup menawarkan solusi efektif bagi seluruh konsumen yang tersebar di Amerika Serikat.
Meski strategi online akan dijalankan, Volvo tetap mempertahankan 2.000-an dealer yang tersebar di Eropa untuk terus beroperasi. "Biasanya ketika bicara soal e-commerce, dealer sangat gugup. Kami tidak melihat jaringan distribusi tanpa adanya dealer di masa depan. Kami tetap menyalurkan kendaraan dengan jaringan yang ada untuk mengantarkan mobil ke konsumen," beber Visser.
Target
Tahun depan, Volvo menaikkan target penjualannya mengandalkan crossover XC90, model pertama yang dihasilkan setelah perusahaan di bawah kepemilikan baru Zhejiang Geely Holding Group. Untuk mengenjot penjualan, Volvo juga tidak akan mengkikuti jejak merek rival dengan membangun dealer khusus di mal ekslusif.
"Merek kami berbeda, kami tidak percaya bangunan-bagunan istana yang besar," tukas Vesser. Hampir 80 persen konsumen Volvo saat ini sudah membeli kebutuhan rumah tangga via online. Hasil penelitian mengatakan, potensi ini akan bergeser ke pembelian mobil di masa depan.
Di sisi lain, Volvo juga akan mengalihkan fokus pengeluaran dari pameran otomotif internasional. Artinya, merek Swedia ini akan lebih banyak absen di pameran-pameran otomotif ternama dunia dan lebih memilih mengalihkan pendanaan langsung pada pembeli, mulai tahun depan.
Volvo hanya akan memilih satu pameran di masing-masing kawasan supaya tidak terlalu hilang dari benak konsumen, yakni Geneva di Eropa, Shanghai atau Beijing di China, dan Detroit di Amerika Serikat.
"Kami telah melakukan apa yang diharapkan pada industri mobil sejauh ini dan kami akan melakukan yang berbeda. Kami perlu strategi baru untuk menantang kondisi yang ada," beber Visser.
Ini Warna Favorit All-New Mazda2
Bogor, KompasOtomotif – Sejak diluncurkan resmi oleh PT Mazda Motor Indonesia (MMI), All-New Mazda2 tersedia dalam enam pilihan warna. Namun Soul Red (merah khas) yang notabene lebih mahal Rp...